Friday, May 31, 2013

Survive Di Tempat Kerja Baru


       Bukan perkara mudah untuk survive di tempat kerja baru. Terlebih bagi mereka yang belum memiliki pengalaman bekerja sebelumnya. Salah satu kuncinya adalah memahami kiat-kiat mengenal budaya perusahaan dengan cepat dan segera beradaptasi dengan lingkungan kerja. Kemampuan adaptasi adalah kunci memasuki lingkungan kerja yang baru.
        Kemampuan adaptasi seseorang menentukan apakah dia sanggup bertahan (survive) di tempat bekerja atau tidak. Sering kita dengar beberapa orang sering berpindah kerja dengan alasan tidak betah, tekanan kerja yang keras. Atau rekan kerja yang tidak asik. Padahal akar dari permasalahan adalah adaptasi yang kurang ditempat kerja. Sebenarnya, disetiap lingkungan kerja, dimanapun itu pasti akan menemui banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Begitu juga dengan peraturan kantor yang berbeda dengan lainnya.
       Perselisihan dengan rekan kerja, misalnya, akan menjadi bencana jika tidak dikelola dengan profesional. Bayangkan bagaimana reputasi Anda jika berselisih dengan rekan kerja dengan cara yang tidak elegan. Berteriak-teriak di depan umum, saling tuduh, debat kusir hingga mengumpat dan mengatakan kata-kata kasar. Ingat, apapun yang Anda lakukan akan mendapat penilaian dari pimpinan dan rekan sekantor sejak awal Anda bekerja. Oleh karena itu, banyak career coach menyarankan untuk menanamkan pendidikan etika dan tata krama profesional sejak masa kuliah.

Bersabahat dengan lingkungan baru
Ada beberapa hal yang harus dilakukan di lingkungan baru, sehingg seseorang tidak perlu setiap tahun pindah kerja karena merasa tidak betah.
1.     Hargai budaya perusahaan.
Setiap tempat kerja memiliki budaya berbeda yang harus diikuti, salah satunya adalah peraturan, baik yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis tapi bersifat mengikat.
2.     Berusaha bergaul dan terbuka.
Bantuan dari para senior di kantor tentu sangat perlu. Walaupun mungkin pekerjaan sudah sesuai dengan disiplin ilmu yang didalami ketika kuliah, bukan berarti Anda tidak butuh bantuan. Jangan menutup diri. Terimalah kritikan membangun dari orang lain.
3.     Mau belajar.
Apabila menemui kesulitan dengan pekerjaan yang dilimpahkan, jangan malu bertanya pada atasan. Kemudian evaluasi hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan target yang diinginkan atau belum.
4.     Pelajari gaya komunikasi rekan kerja dan atasan.
Misalnya, ada rekan kerja yang lebih suka kemunikasi melalui e-mail, ada juga yang lebih mengutamakan komunikasi lewat telepon. Pelajari perbedaan itu dan luangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman kerja baru untuk mengenal karakter masing-masing.
Hal terpenting dari semuanya adalah selalu bersikap positif dan tidak cepat berburuk sangka ketika diberi tugas. Ingat, bekerja adalah kesempatan untuk belajar hal baru, memperluas jaringan atau mendapatkan penghasilan yang lebih. Pikiran positif sangat membantu proses adaptasi serta menumbuhkan semangat menghadapi tantangan di tempat kerja baru. Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.
Sumber : Harian Suara Merdeka.




Memperluas Jaringan Komunikasi Demi Karier


Network sebenarnya merupakan sebuah jaringan informasi yang sumbernya adalah manusia. Semakin luas network yang dimiliki, semakin besar pula jaringan informasi. Otomatis semakin banyak orang yang dapat diminta bantuannya dalam mengatasi berbagai masalah. Kuantitas dan kualitas pertolongan yang didapat sangat berpengaruh tehadap proses penyesuaian dengan masalah yang sedang dihadapi. Jadi kuncinya adalah kontak sosial dengan orang-orang yang tepat, sehingga network memang benar-benar bermanfaat.

Kenali network anda
        Bagaimana cara mengembangkan dan memanfaatkan jaringan ini ? Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengenali lebih dahulu network kita, baik dari segi kuantitas maupun kualitas hubungan yang selama ini terjalin. Ada empat tipe network yang minimal harus dimiliki:
1.      Keluarga dan teman dekat. Tercakup didalamnya keluarga inti, keluarga besar dan orang-orang tertentu yang hubungannya sangat dekat sehingga kadang-kadang sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga. Merekalah orang-orang terdekat dalam kehidupan pribadi kita, tempat kita berpaling untuk masalah-masalah khusus dan pribadi yang tidak dapat diceritakan kepada orang-orang diluar lingkaran tersebut.
2.      Kemunitas. Terdiri dari orang-orang yang ada didalam kehidupan sosial kita, seperti tetangga, teman sekolah, atau kenalan-kenalan lain. Mereka merupakan salah satu bagian penting dari support  system yang kita bangun karena ada banyak masalah yang dapat kita selesaikan dengan bantuan mereka.
3.      Service dan profesional. Terdiri dari orang-orang dengan keahlian tertentu, seperti dokter, montir, konsultan dan lain-lain, untuk membantu mengatasi masalah-masalah khusus yang kita hadapi. Network ini perlu kita miliki karena kebutuhan kita akan bantuan mereka biasanya sangat berkaitan dengan suatu situasi yang sifatnya darurat dan keahlian mereka hampir tidak dapat digantikan oleh orang lain.
4.      Dalam pekerjaan, network kita adalah orang-orang yang berfungsi sebagai rekan senior, mentor, konselor dan relasi-relasi bisnis  yang dapat memberikan dukungan, advis atau informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Network ini sangat penting untuk dikembangkan karena dunia kerja memiliki porsi yang besar dalam kehidupan kita. Tanpa mereka, kesulitan yang kita hadapi sehubungan dengan masalah pekerjaan seringkali menyebabkan stres dan akibatnya akan banyak menganggu aspek lain dalam kehidupan kita. Perluasan tipe network ini perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.

Setiap network memiliki porsi tersendiri dalam hidup sosial anda. Pada saat-saat tertentu, perannya menjadi lebih besar dibanding dengan yang lain karena pertolongan mereka memang lebih dibutuhkan untuk mengatasi suatu masalah yang sedang anda hadapi.                     

Kembangkan network anda
      Kesempatan untuk memiliki jaringan informasi yang luas tidak datang begitu saja. Harus ada usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengembangkan network. Usaha tersebut mencakup peningkatn ketampilan dan perencanaan yang bukan semata-mata untuk menambah jumlah saja akan tetapi juga mengoptimalkan manfaatnya.
      Pada tipe network pertama dan kedua, usaha yang dilakukan lebih bersifat personal dan pendekatannya juga lebih didasarkan pada kecocokan pribadi. Ada perbedaan yang jelas antara pria dan wanita dalam komposisi network dan kualitas serta isi hubungannya. Bila wanita lebih banyak membuka percakapan yang menyangkut perasaan dan pengalaman pribadi, pria banyak bersifat memberi informasi atau bertukar pendapat. Hubungan diantara pria biasanya dibangun melalui aktivitas tertentu seperti olah raga atau pekerjaan, sementara wanita cenderung berfokus pada kejadian-kejadian yang menyentuh dalam kehidupannya. Pria memang banyak melibatkan aura dunia kerja yang cenderung kompetitif dan formals ke dalam kehidupan pribadinya sehingga hubungannya yang dibangunnya juga sebagian besar didasari oleh hal itu. Sebaliknya wanita lebih menekankan hubungan yang intim dan personal.
     Berbeda dengan tipe pertama dan kedua yang lebih banak menyangkut kedhiupan pribadi, tipe network ketiga dan terutama keempat justru harus dilakukan secara “formal dan profesional” karena banyak menyangkut karier dan pekerjaan.

Kesiapan pribadi
      Kemampuan untuk mengembangkan kontak sosial sangat tergantung  pada keterampilan yang kita miliki. Yang paling penting adalah keterampilan memulai kontak sosial, membangun percakapan yang hidup, menarik dan menyenangkan untuk setiap situasi percakapan yang kita bangun. Terutama, saat kita melakukan kontak dengan orang-orang yang potensial untuk dijadikan network. Setelah kontak terjalin, usahakan untuk “memeliharanya”. Misalnya, melalui telepon secara berkala atau pertemuan yang dirancang khusus, seperti makan siang bersama. 
       Kesiapan pribadi merupakan aspek yang paling penting dalam mengembangkan network. Tetapi seringkli usaha untuk mempelajari atau memperbaiki kemampuan diri sulit kita lakukan. Alternatif yang dapat dipilih adalah mengikuti training khusus untuk hal ini.
     Segala usaha mengembangkan network diatas memang lebih banyak dilihat sebagai salah satu usaha untuk membangun sistem support kita. Tetapi jangan lupa, proses pembentukan jaringan informasi ini tidak hanya berlaku searah. Dalam membanguna network, kita juga harus membuka peluang untuk menjadi sumber informasi bagi orang lain. Kita harus bersikap terbuka dan memahami kebutuhan orang yang akan menggunakan kita sebagai sumber informasinya.
      Manfaat yang besar dari perluasan kontak sosial melalui networking sangat terasa terutama dalam dunia kerja. Secara umum dapat dikatakan bahwa jaringan informasi merupakan persyaratn mutlak bagi seseorang dalam bekerja. Keengganan untuk mengembangkan kontak sosial atau membangun suatu hubungan, sama saja dengan mengacuhkan masa depan karier kita. Tetapi bukan berarti networking adalah  pengganti fungsi berpikir kita. Networking lebih merupakan salah satu metode untuk menghindari pekerjan yang tidak perlu dan menghabiskan waktu, dengan cara mencari informasi langsung dari sumber-sumber yang lebih kompeten. Bak sebuah pepatah yang mengatakan : “Apa yang kita ketahui memungkinkan kita melakukan sesuatu, tetapi siapa yang kita ketahui memungkinkan kita melakukannya dengan lebih baik”.  Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi. 

Gaya Kepemimpinan


Seorang pemimpin tidak harus sebagai direktur utama dari sebuah perusahaan yang besar atau panglima dari suatu laskar perang, melainkan tiap orang yang mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengatur lancarnya pekerjaan dari beberapa orang yang bekerja sama itulah pemimpin. Pemimpin adalah seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan.
        Pada umumnya setiap pemimpin mempunyai gaya masing-masing dalam kepemimpinannya. Tetapi untuk menunjang kelancaran dan kesuksesan dalam memimpin, seorang pemimpin harus berani menyingkirkan mitos bahwa ia harus selalu memegang teguh satu gaya kepemimpinan tertentu, yang dianggap sudah sempurna untuk lingkungan perusahaan yang ia pimpin. Dalam sebuah situasi yang dinamis, sejumlah gaya kepemimpinan juga perlu diketahui dan dikuasai karena kemampuan untuk beradaptasi merupakan kunci utama agar terus bertahan.
        Saat kita amat tertekan oleh tenggat waktu kita sering berperilaku di luar kebiasaan dan watak kita yang sebenarnya. Pernahkah Anda berada dalam situasi seperti itu dan ada orang yang mendatangi Anda dengan membawa masalah atau ide yang pada dasarnya tidak memiliki hubungan dengan prioritas yang sedang Anda kejar?
Banyak dari kita yang bersikap kasar dalam merespon isu yang dikemukakan tersebut, yang akhirnya menyebabkan ketersinggungan dan syok dari pihak yang mengusulkan. Inilah kesalahan dalam memimpin. Situasi seperti ini tidak sesuai dengan respon yang Anda berikan pada keadaan biasanya. Dengan menempatkan konteks yang berhubungan dengan situasi dan individu yang Anda tengah hadapi juga sangat penting.
Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari dari sebuah gaya kepemimpinan dan bagaimana serta kapan gaya tersebut digunakan. Kali ini disajikan 4 gaya kepemimpinan dasar yang patut diketahui dan diterapkan oleh seorang manajer :

1. Gaya Kepemimpinan Direktif
Inilah salah satu gaya kepemimpinan paling klasik dan sering disebut sebagai “otokratik.” Seseorang yang menggunakan gaya kepemimpinan ini suka memberikan arahan atau instruksi mengenai apa yang harus dilakukan dan mengharapkan pegawainya untuk melaksanakannya sesuai dengan petunjuk yang ia berikan.

Contoh kasus :
Seorang pegawai yang baru saja mulai bekerja. Kita mesti pahami bahwa individu ini adalah orang baru dalam perusahaan, sehingga belum memiliki banyak pengetahuan tentang kondisi perusahaan dan apa yang harus dikerjakan. Gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk diterapkan dalam kasus ini ialah gaya direktif. Individu ini masih membutuhkan  arahan sampai bisa memahami dan belajar menjalankan tugasnya.

2. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan ini cenderung lebih demokratis. Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan partisipatif suka mencari masukan dan saran dari pihak lain. Mereka juga t
idak segan untuk turun ke lapangan bersama-sama pegawai untuk menjalani dan memimpin proses pembuatan keputusan.

Contoh kasus :
Sebuah masalah muncul dan harus diatasi sesegera mungkin. Seorang individu ialah bawahan yang sudah bekerja cukup lama, mereka sudah menguasai dasar-dasar pekerjaannya tetapi masih mempelajari atmosfernya. Pendekatan yang sesuai ialah gaya kepemimpinan partisipatif. Dengan demikian, Anda sebagai pemimpin bisa membuat orang ini berpartisipasi dalam pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan memberikan peluang bagi Anda untuk melihat seberapa baik mereka berkembang.


3. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Kita bisa menemui prinsip laissez faire dalam mekanisme pasar bebas. Dan seperti pasar bebas, perusahaan yang dijalankan oleh pemimpin yang gaya kepemimpinannya didominasi prinsip laissez faire juga cenderung ‘lepas tangan’. Ia tidak banyak turut campur dalam proses pengambilan keputusan sehingga ruang bagi bawahnnya untuk melahirkan insiatif sendiri.

Contoh kasus :
Sebuah peluang penjualan besar datang menghampiri. Seorang individu bekerja sebagai tenaga penjualan yang paling berpengalaman dalam perusahaan Anda. Ia berhasil meraih penjualan besar. Pendekatan kepemimpinan yang paling sesuai bisa jadi ialah laissez faire. Anda tak perlu mengawasi apalagi memberikan instruksi kepadanya karena justru bisa kontraproduktif.

4. Gaya Kepemimpinan Adaptif

Inilah gaya kepemimpinan yang memperhitungkan konteks lingkungan kerja dan kepribadian setiap individu yang dipimpin.

Contoh kasus :
Contoh terakhir ini mungkin hanya untuk menekankan pesan. Bila individu yang sama berpengalamannya berada dalam posisi Anda dan Anda menyaksikan gedung yang Anda tempati tengah dilanda kebakaran, tentu Anda tidak akan berkata dengan santai bawah gedung sedang kebakaran. Konteks akan membimbing Anda untuk menggunakan pendekatan direktif untuk memberikan instruksi keluar dari gedung secepat mungkin.

Dari semuanya itu, pendekatan kita harus disesuaikan dalam setiap situasi, karena setiap situasi/konteks itu unik. Dan individu yang bekerja bersama kita juga memiliki peran penting dalam mengembangkan dan memimpin sekelompok staf.
Dan yang terpenting lagi,  bahwa seorang pemimpin, anda akan tahu style anda sendiri atau bagi seorang bawahan/ staff dapat mengetahui style dari pemimpinya. Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.

Saturday, May 25, 2013

Tips Menjadi Manajer Yang Sukses

Ketika seseorang dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai manajer dalam perusahaan meskipun antusias dengan promosi ini namun tetap saja ada kecemasan dalam hatinya. Apakah saya akan mampu jadi manajer dengan pengalaman yang terbatas ini ? Bagaimana sikap para rekan kerja yang lebih senior tapi tidak dipromosikan ?.
   Keraguan  seperti ini tidak sedikit terjadi disekitar kita. Rasanya sulit sekali menjadi manajer untuk pertama kalinya. Takut, ragu-ragu, cemas atau justru terlalu antusias hingga sering salah perhitungan. Padahal bukan tidak mungkin kesempatan pertama menjadi manajer ini menjadi awal tangga karier yang lebih tinggi.

Apa artinya menjadi manajer ?
     Ketika seseorang ditempatkan di posisi manajer untuk pertama kalinya, ia harus mengubah sikap dan kebiasaannya. Dulu ia hanya bertanggungjawab atas hasil kerjanya sendiri. Sekarang dengan jabatan barunya ini, selain pada dirinya sendiri ia juga bertanggungjawab dan berwenang merencanakan dan mengawasi pekerjaan bawahannya agar mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Ibaratnya sebuah orkestra musik, yang dulunya pemain gitar dan cuma perlu konsentrasi main gitar, sekarang sebagai manajer berarti ia menjadi sang dirijen. Ia harus mengkoordinir para pemain musik lainnya dan tentunya harus mengetahui cara memainkan setiap instrumen musik. Dari analogi tersebut  jelas terlihat sebagai manajer baru seseorang harus punya ketrampilan baru, pengetahuan baru dan perilaku baru. Dulu ketika sebagai pelaksana hanya “dibayar” untuk mengerjakan tugas sendiri, tetapi setelah menjadi manajer tentunya harus bisa memastikan apakah pekerjaan bawahan dikejakan sebagaimana mestinya.

Tanggungjawab dan wewenang yang serba jelas
Untuk memulai dengan baik, bukan hanya sang manajer baru tapi juga para bawahan dan pihak-pihak lain yang terkait harus tahu persis posisi dan keberadaan manajer baru. 

Apa dan siapa yang menjadi tanggungjawabnya dan wewenang apa saja yang benar-benar dimilikinya. Caranya adalah pelajari job discription dengan cermat, tanyakan pada atasan sampai dimana tanggungjawabnya. Yang juga penting adalah wewenang anda, misalnya pada hal teknis, apakah boleh memberi instruksi kerja atau sampai memberi rekomendasi. Setelah semua serba jelas, komunikasikan pada bawahan dan rekan kerja yang terkait supaya mereka paham “daerah kekuasaan” anda.

Pandai-pandai membawa diri
    Dalam mengelola bawahan, manajer baru harus belajar untuk menyeimbangkan tiga hal yang sering bertentangan :
1.   Harus berlaku tegas dan adil untuk setiap bawahan tetapi juga memperlakukan mereka sebagai individu    yang kadang-kadang punya masalah spesifik.
2.    Harus mendorong mereka agar hasil kerjanya selalu prima, tetapi juga harus bisa mentoleransi kesalahan dan keterbatasannya.
3.   Harus mengontrol bawahan tetapi juga memberi otonomi agar mereka tidak terus tergantung pada anda.


Ketiga hal diatas bukan tugas yang mudah. Dalam menghadapi situasi yang serta dilematis ini, yang harus menjadi tugas utama anda bukan lagi mengatur bawahan tapi menampilkan kepemimpinan yang merangsang tumbuhnya iklim kerja yang produktif. Caranya pelajari beberapa jenis gaya kepemimpinan, analisa dan tentukan mana yang kira-kira cocok. Coba terapkan dengan fleksibel untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan, atau belajar pada para manajer terdahulu yang tentu sudah lebih kenal situasi departemen yang dipimpinnya.   

Mengambil keputusan yang efektif
      Sebagai manajer tentu akan selalu dikelilingi masalah yang menuntut adanya jalan keluar yang jitu. Masalah itu sendiri umumnya beragam mulai dari masalah teknis, keuangan, masalah politis perusahaan sampai hubungan antar karyawan. Dalam banyak kasus, seringkali ketepatan keputusan yang anda buat menjadi ukuran efektif sebagai manajer. Ada empat tahap sederhana yang perlu dilalui dalam memecahkan masalah, yaitu :
1.      Identifikasi masalah dengan benar
2.      Kumpulkan dan pilih alternatif jalan keluar
3.      Terapkan jalan kelur yang telah dipilih
4.   Periksa apakah solusi yang dijalankan betul-betul berhasil menyelesaikan masalah.

Selain itu dalam melakukan proses diatas, perlu diingat :
1.      Mungkin dapat muncul beberapa solusi dan sulit untuk memilih solusi mana yang terbaik
2.      Menyelesaikan satu masalah dapat menimbulkan masalah-masalah baru.
3.      Beberapa masalah tidak mempunyai penyelesaian yang memuaskan.
4.      Seringkali tidak mempunyai cukup waktu dan sumber daya untuk menjalankan solusi yang ideal.
5.      Berpikir tentang memecahkan masalah dapat membuat sulit untuk melihat masalah sebagai tantangan 
      positif dan kesempatan.

Bagaimana mendelegasikan tugas
      Seringkali terungkap bahwa manajer yang efisien ternyata mereka yang  “pandai” mendelegasikan tugas yang tepat pada orang yang tepat.
Tiga hal penting yang membuat manajer baru dapat mendelegasikan tugasnya dengan baik adalah :
1.   Mereka harus menyadari dan menerima perbedaan antara mengelola orang dengan mengelola tugas.    
     Memang seringkali hal ini dirasakan sebagai proses yang sulit.
2.   Hambatan yang ada seringkali berupa minat pribadi. Biasanya seorang manajer baru, ahli dalam 
     mengerjakan dan menyukai tugas-tugas yang bersifat teknis dengan baik. Mereka takut keahliannya ini  
     meluntur karena sebagai manajer mereka akan jarang melakukan tugas-tugas teknis.
3.    Perasaan tidak aman. Manajer baru seringkali tidak tahu kepada siapa mereka bisa percaya dan 
      bagaimana mereka mengetahui kompetensi, integritas dan motivasi para bawahannya. Padahal sebagai 
     manajer harus  mempercayai seseorang untuk mengerjakan tugas yang ada.

Bagaimana akhirnya para manajer belajar mendelegasikan tugas ? Umumnya, keadaanlah yang menyadarkan mereka bahwa pekerjaan mereka terlalu banyak dan komplek untuk diselesaikan sendiri.

Belajar membuat perencanaan
Seorang manajer tidak bisa bersikap seperti diatas. Bahkan sebaliknya, seorang manajer harus bersikap proaktif. Tentunya anda harus mempertimbangkan dengan cermat hal-hal dibawah ini :
  1. Bagaimana anda ingin suatu tugas/proyek dijalankan?
  2. Bagaimana hasilnya jika anda tidak melakukan tindakan apapun?
  3. Bagaimana caranya membuat masa depan semirip mungkin dengan apa yang diinginkan pada pertanyaan pertama?
Singkatnya, anda memerlukan perencanaan. Dalam membuat perencanaan, seorang manajer harus mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, bagaimana menerapkannya, serta melakukan evaluasi.

Perlukah melakukan pengawasan yang ketat pada bawahan ?
Kontrol merupakan inti dari tugas manajerial. Tapi sayangnya kata-kata ini seringkali ditafsirkan negatif oleh para bawahan. Prinsip utama dari pengawasan adalah yang dikontrol bukanlah orang-orang tapi proyek/tugasnya, kejadian, sumber daya dan aktivitas-aktivitas yang didalamnya melibatkan para bawahan anda.
      Sebagai manajer, supaya anda dapat tetap mengontrol, ada beberapa hal harus diingat :
  1. Buatlah standar kerja dan batas waktu yang ingin dicapai
  2. Monitor kerja kelompok anda dan carilah feedback atas apa yang terjadi.
  3. Bandingkan apa yang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi (yang diharapkan terjadi)
  4. Temukan performa kerja yang berada dibawah standar yang ditentukan.
  5. Bertindaklah untuk memperbaiki kesalahan
Bagaimana atasan berkomunikasi dengan bawahan?
Tidak bisa ditawar-tawar lagi, manajer harus terampil berkomunikasi. Ia harus mampu mengkomunikasikan ide-ide dan perasaaanya kepada bawahannya. Tanpa komunikasi yang baik, kerja kelompok tidak mungkin dilakukan. Setiap orang akan bekerja sesuai dengan idenya masing-masing dengan caranya masing-masing.
     Bagi para manajer baru, komunikasi ini dapat menjadi kunci keberhasilan dalam memimpin. Tapi ingat, anda tidak hanya berkomunikasi dengan bawahan, tapi juga dengan atasan anda dan pihak-pihak lain dalam divisi anda. Barangkali, kiat komunikasi yang terbaik bagi seorang manajer baru adalah jadilah pendengar yang baik. Tampung sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan tugas anda. Pikirkan baik-baik sebelum bereaksi atas apa yang diutarakan orang lain. Jujur dan terbuka terhadap bawahan adalah keharusan, supaya mereka juga bisa seperti itu dan bisa percaya pada anda.

Mengatur waktu dengan bijaksana
     Waktu merupakan “musuh terbesar” para manajer. Waktu merupakan sumber daya yang vital dan tidak pernah dirasakan cukup. Bagi para manajer, terutama manajer baru, waktu dirasakan sangat singkat sekali hingga mereka harus bekerja sambil makan siang, membawa kertas-kertas tugas ke rumah. Umumnya keadaan ini terjadi karena mereka belum terbiasa mengikuti ritme kerja barunya.
     Kemampuan mengelola waktu seringkali menjadi ukuran baik tidaknya seorang manajer.  Intinya kalau anda tidak bisa mengatur diri sendiri, mana mungkin bisa mengatur orang lain. Nyatanya, seringkali para manajer tidak dapat mengelola waktu dengan baik. Misalnya, cenderung mengerjakan tugas yang menarik lebih dahulu daripada tugas yang penting yang seharusnya menjadi prioritas. Juga sering siap sedia menolong permasalahan orang lain, padahal sebenarnya mereka dapat menyelesaikannya sendiri.
      Untuk dapat mengelola waktu dengan efektif, anda harus “memotong” beberapa tugas. Jangan melakukan tugas-tugas yang seharusnya tidak anda lakukan, misalnya tugas-tugas yang tidak terlalu penting, atau tugas-tugas yang dikerjakan oleh bawahan. Anda juga harus bekerja dengan lebih efisien dan jangan membuang-buang waktu. Buatlah rencana harian sampai bulanan karena tentunya sebagai manajer anda akan mempunyai segunung tugas yang harus dikerjakan.

Belajar bagaimana seharusnya belajar
     Jika ingin sukses, manajer baru harus mau memacu dirinya sendiri untuk belajar. Secara teratur cobalah instropeksi diri, cari dan analisalah umpan balik dari orang lain. Ketika dipromosikan, akan sangat bermanfaat jika manajer baru membuat daftar siapa-siapa yang dapat dipercayai untuk mengerjakan tugas bawahan, atasan, kelompok atau associate dari dan luar perusahaan.  Sebaiknya manajer baru juga mempunyai catatan perkembangan kariernya. Ada seorang manajer yang mempunyai kebiasaan untuk menyediakan waktu beberapa menit setiap hari untuk memikirkan “kesalahan terbesar yang dilakukan dan hikmah yang dapat diambil”. Ada juga yang membuat catatan tentang pengalaman 3 bulan pertamanya menjadi manajer. Cara yang  sederhana ini dapat membantu anda untuk belajar dari pengalaman lebih cepat.
     Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain. Mereka yang punya network luas, dan tidak segan-segan meminta bantuan orang lain karena akan lebih mudah untuk beradaptasi dalam tahun pertamanya menjadi manajer. Memperluas jaringan komunikasi demi karier merupakan langkah yang tepat. Karena semakin luas jaringan komunikasi yang dibangun, semakin banyak pula masalah yang dapat diselesaikan. Berdiskusi dengan kelompok, dapat bermanfaat karena diskusi yang demikian  cenderung bersifat informal dimana manajer dapat dengan bebas mencari tahu ide-ide dan masalah yang tersembunyi.  Tapi sayang banyak manajer baru yang enggan untuk bertanya, karena merasa sebagai manajer seharusnya merekalah tempat bertanya.
     Tujuan pertama manajer seharusnya mendorong terbentuknya hubungan dengan atasan, kelompok, dalam organisasi maupun diluar organisasi untuk mendapatkan berbagai jenis dukungan, umpan balik dan nasehat. Hubungan yang demikian hanya akan bermanfaat jika manajer baru mau mengambil resiko membuka diri tehadap kritik yang membangun.
    Dengan memperhatikan hal-hal diatas  sebagai manajer baru anda dapat beradaptasi dengan baik. Yang perlu diingat, sebagai manajer baru anda jangan langsung mengharapkan dapat bekerja dengan efektif seperti seorang manajer yang sudah bekerja 5 tahun. Setiap orang tentu perlu waktu untuk beradaptasi dengan tugas baru. Tapi bukan berarti bawahan akan terus-terusan toleran dengan kesalahan yang dibuat oleh manajer baru. Jadi pergunakanlah semua sumber daya yang ada dan berusahalah semaksimal mungkin untuk mempelajari dengan cepat tugas-tugas baru seorang manajer. Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.

Monday, May 20, 2013

Sambutan Halal Bihalal

Sambutan Halal Bihalal
Keluarga Besar Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Tahun 1433 H/2012 M

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang saya hormati dan saya nanti-nantikan petuah-petuahnya
1. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
2. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang
3. Ketua Majlis Pembina Kesehatan Umum Muhammadiyah Kota Semarang
4. Ketua Badan Pelaksana Harian RS. Roemani Muhammadiyah
5. Direksi RS. Roemani Muhammadiyah
6. Para dokter mitra RS. Roemani Muhammadiyah

Dan Yang saya hormati dan banggakan
      1. Bapak, ibu, saudara para pegawai RS. Roemani 
    Muhammadiyah beserta keluarga 
2. Serta para hadirin yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin wa sholatu wassalamu ‘ala assrofil anbiya’i walmursaliin wa ‘ala alihi wa shokhbihi ajma’in ama ba’du

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini bisa berkumpul bersama dalam acara halal bihal keluarga besar RS. Roemani Muhammadiyah. Tujuan kegiatan ini antara lain adalah  untuk semakin mengeratkan tali silaturahim diantara kita semua. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Bapak dan ibu yang dimuliakan Allah SWT,
Berbahagialah dan bergembiralah kita, pada hari ini bisa bertemu dan saling maaf memaafkan untuk menyempurnakan ibadah Ramadhan dan sebagai ungkapan syukur kepada-Nya atas keberhasilan dan kemenangan kita dalam memperoleh anugerah besar berupa bulan Ramadhan  yang baru saja meninggalkan kita. Ramadhan yang penuh dengan rahmat dan maghfiroh illahi Yang Maha Rahman. Ramadhan yang bersenandung dengan irama tadarus dan tilawatil qur’an. Ramadhan yang bernuansa kasih sayang dan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Ramadhan yang berpesan kepada setiap insan agar senantiasa dekat dengan Sang Pencipta semesta alam dan Ramadhan yang diistimewakan dengan malam qadar yang diagungkan melebihi seribu bulan.
Semoga semangat dan nuansa Ramadhan yang penuh dengan aktivitas ibadah dan pengabdian kepada Allah  akan senantiasa hadir dan mewarnai hari-hari kita di bulan-bulan yang lain. Semoga setelahnya kita benar-benar kembali kepada fitrah  dan kita selaku individu maupun umat mencapai derajat taqwa yang menjadi target utama disyariatkannya puasa pada bulan Ramadhan.

Bapak dan ibu yang dirahmati Allah SWT,
Ramadhan telah meninggalkan kita. Saat ini kita berada di bulan Syawwal. Mengisi bulan Syawal dengan lanjutan ibadah dan keshalehan Ramadhan adalah hal yang dikehendaki Rasulullah SAW. Bagi umat islam tidak ada istilah libur dari amal sholeh, tidak ada istilah pensiun dari ibadah, tidak ada istilah cuti dari kebaikan. Setelah menunaikan ibadah Ramadhan dan ditutup dengan idul fitri, dianjurkan untuk puasa  6  hari di bulan syawal, pada bulan-bulan berikutnya puasa senin – kamis. Infaq-shodaqoh  dan amalan-amalan lain bisa dilakukan setiap saat. Secara khusus relasi kita dengan masjid terus dipertahankan, karena yang benar-benar alumnus pendidikan Ramadhan akan menjadi ahli masjid, aktivis dan pemakmur masjid. Bersamaan dengan itu semua komunikasi sosial kita berspiritkan silaturrahim.

Setiap tahun kita melaksanakan ibadah Ramadhan dan hampir setiap tahun pula kita merayakan idul fitri. Idul fitri akan sempurna tatkala terhapusnya dosa kita kepada Allah SWT yang diikuti dengan terhapusnya dosa kita kepada sesama manusia.
Meskipun pada momentum idul fitri tahun lalu kami sudah meminta maaf atas segala noda dan dosa. Meskipun dalam meniti langkah mengarungi perjalanan dari idul fitri tahun yang lalu sampai idul fitri saat ini kami sudah berusaha berhati-hati, berjalan sesuai dengan tuntunan dan jalur yang benar  agar tidak melakukan pelanggaran, kesalahan dan kekhilafan. Namun badai kesalahan dan kekhilafan belum pasti berlalu.

Oleh karena itu agar tidak termasuk golongan orang yang memutus shilaturrahim, hanya karena masih ada noda dan dosa, saya atas nama segenap pegawai RS. Roemani Muhammadiyah pada kesempatan ini dengan tulus ikhlas meminta maaf lahir maupun bathin kepada bapak dan ibu atas segala khilaf dan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.  
Semoga semua amal baik kita pahalanya dilipatgandakan oleh Allah dan segala khilaf dan dosa mendapat meghfirah dari Allah Rabbul alamin.

Demikian yang bisa saya sampaikan, atas kekurangannya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih. 

Nasrun minallahi wa fathun qorieb
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 29 Agustus 2012
Marhaeni

Sunday, May 19, 2013

Capai Kesuksesan Dengan Mengenali Profil Diri


     Kesuksesan seseorang dalam pekerjaan tidak hanya dinilai dari hasil kerja keras semata. Mencoba mengenali karakter diri dan mengasah kemampuan juga dapat dilakukan untuk mencapai kesuksesan. Agar pekerja dapat lebih mengenali tipe pekerjaan yang sesuai, tidak ada salahnya memahami karakter pribadi terlebih dahulu. Menurut Roger Hamilton terdapat beberapa jenis profil pekerja. Roger sebagai konsultan kekayaan menerapkan metode Wealth Dynamics. Dari pengamatannya terhadap orang-orang sukses, Roger mengklarifikasikan kepribadian pekerja ke delapan profil, yaitu creator, supporter, star, deal maker, trader, accumulator, lord, dan mechanic.

Creator
       Seseorang sebagai creator selalu berusaha menciptakan produk baru yang lebih baik. Dalam pekerjaan, orang dengan profil ini biasanya dinilai berdasarkan ide-ide kreatif. Tokoh-tokoh besar yang berjiwa creator, seperti Bill Gates dan Walt Disney. Melalui kreatifitasnya, Bill Gates menciptakan perusahaan besar di dunia yaitu Microsof. Hingga saat ini banyak orang dari berbagai negara memanfaatkan hasil karyanya.
     Begitu pula dengan Walt Disney. Produser film, animator, sutradara sekaligus pengisi suara ini sudah terbukti keberhasilannya melalui banyak film yang telah dihasilkan. Ia bersama Roy O Disney berhasil mendirikan Walt Disney Production. Perusahaan tersebut sangat berpengaruh di dunia hiburan. Banyak anak-anak sekarang masih dikenalkan dengan karya Disney, seperti snow white dan pinokio.

Star
     Pekerja dengan profil star atau bintang cenderung mampu menciptakan brand atau identitas baru pada diri dan perusahaan. Peran sertanya sangat kuat untuk menarik konsumen menggunakan produk yang diperkenalkannya. Contoh pekerja yang memiliki aura star Michael Jackson dan David Bekham.
      Karakternya unik, membuat Michael Jackson mampu menjadi panutan bagi penggemarnya. Ia juga tidak diragukan lagi menjadi ikon yang mampu membangun merk. David Bekham juga memiliki aura bintang besar. Tidak hanya piawai bermain bola, David juga sering didaulat menjadi model untuk produk-produk fashion.

Supporter
     Ada pula, pekerja dengan profil supporter. Dengan profil ini orang mampu memimpin teman-temannya dan membangun tim berkinerja tinggi, misalnya seorang manajer atau pemimpin perusahaan. Tokoh dunia yang mewakili profil ini yaitu Steve Ballmer. Ia adalah pengusaha asal Amerika yang menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Corporation sejak 2000.
     Profil supporter juga dimiliki Jack Welch. Wikipedia mencatat, Jack Welch adalah tokoh yang terkenal karena kepemimpinannya ketika ia menjabat sebagai pemimpin dan ketua eksekutif dari General Electric pada 1981-2001. Ia menjadi tokoh yang disegani di kalangan bisnis mengingat strategi kepemimpinannya yang inovatif.

Deal Maker
     Roger menyebutkan bahwa seorang deal maker mampu menghubungkan orang yang tepat pada saat yang tepat. Pekerja dengan karakter ini selalu berusaha untuk membuat kedua belah pihak yang didekatkannya merasa nyaman dan saling menguntungkan.
     Orang-orang ini umumnya lihai dalam bernegosiasi. Contohnya yakni Donald Trump. Dia adalah wirausahawan dan pioner program pertelevisian yang sukses di Amerika. Gaya hidup yang mewah dan gaya bicaranya yang blak-blakan membuat Trump menjadi selebriti terkenal ke 17 versi Forbes Celebrity 2011.

Trader
      Ada satu prinsip yang menjadi pegangan pekerja dengan karakter trader, yakni membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi. George Soros adalah tokoh dunia yang memiliki profil tersebut. Dia seorang pelaku bisnis dan keuangan. George juga aktif dalam kegiatan politik dan penanaman saham.

Accumulator
      Profil akumulator memiliki kemampuan untuk menerka atau menebak bahwa apa yang ia beli dapat menjadi aset berharga. Tokoh yang mewakili profil ini adalah Paul Allen dan Warren Buffet.
     Paul adalah seorang pengusaha yang mendirikan Microsoft Coorporation bersama Bill Gates. Dia dikenal memiliki investasi di berbagai macam perusahaan, seperti teknologi, media, dan real estate. Selain itu ada Warren Buffet. Ia investor dan pengusaha asal Amerika Serikat, dikenal karena kecerdikannya dalam berinvestasi.

Lord
     Lord yakni pekerja yang mampu mengontrol produksi asset yang dimilikinya. Tokoh dunia dengan profil lord adalah Lakshmi Mital, seorang milliarder industri India. Dia memimpin perusahaan penghasil baja terbesar di dunia. Dia menjadi sukses setelah membeli pabrik-pabrik  baja yang merugi dan mengubahnya menjadi pabrik yang berhasil.

Mechanic
     Profil mechanic memiliki kemampuan untuk menciptakan sistem yang lebih baik dan menduplikasinya, seperti yang tergambar pada Henry Ford. Ia adalah pendiri Ford Motor Company. Mobil model T yang diproduksinya pertama kali mampu merevolusi transportasi dan industri di Amerika. Pada waktu itu Ford mampu memproduksi mobil murah dalam jumlah besar.
     Banyak pengusaha sukses berfokus pada pekerjaan yang sesuai profil pribadi mereka. Karena itu, seorang pekerja diharapkan mampu menilai pekerjaan dari apa yang benar-benar disukai. Kemudian memfokuskan diri pada pekerjaan tersebut. Selain itu, mengenali profil rekan kerja atau partner juga perlu agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih baik. 
        Demikian ulasan tentang tipe profil pekerja ini. Cobalah cermati anda termasuk  tipe profil pekerja yang mana ?. Mulailah merubah perilaku kerja sesuai dengan tipe profil diri anda. Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.