Pepatah “lain
ladang lain belalangnya, lain lubuk lain ikannya” sering kita dengar untuk menyatakan
bahwa setiap tempat memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Hal ini berlaku juga
di tempat kerja. Setiap perusahaan memiliki kebiasaan dan tata cara tersendiri.
Dalam dunia kerja, kebiasaan dan tata cara ini dikenal dengan istilah “budaya
perusahaan”. Bila kita ingin “hidup”
dengan nyaman di suatu perusahaan, sebaiknya kita mempelajari dan bertindak
sesuai dengan budayanya. Mengapa budaya perusahaan begitu penting bagi karier
Anda? Anda dapat menangkap budaya perusahaan dengan berbagai cara.
Apa sebenarnya budaya perusahaan itu ?
Budaya adalah
pola-pola asumsi dasar yang dimiliki oleh semua atau sebagian besar anggota dari
suatu kelompok. Di perusahaan pola-pola asumsi dasar ini meliputi cara-cara
berpikir dan bertingkah laku mengenai tujuan perusahaan, kegiatan-kegiatannya,
juga terhadap pegawai dan klien atau pelanggan-pelanggannya. Pola-pola asumsi
dasar ini dikembangkan oleh suatu perusahaan karena dianggap berharga atau
penting diajarkan kepada seluruh karyawannya sebagai cara yang paling tepat
untuk berpikir, melihat, merasakan dan memecahkan suatu masalah. Budaya
perusahaan ini juga mencakup nilai-nilai yang dianggap berharga oleh suatu
perusahaan.
Bila kita
memasuki suatu lingkungan baru umumnya kita ingin tahu bagaimana kita harus
bertingkah laku di lingkungan tersebut. Hal ini diperlukan agar kita lebih
cepat dan mudah menyesuaikan diri, agar kita tidak dipandang aneh dan berbeda
oleh orang-orang yang telah berada di lingkungan tersebut.Ini berlaku pula di
dunia kerja. Perusahaan tempat kerja kita adalah suatu lingkungan sosial dengan
orang-orang didalamnya yang telah mengembangkan budayanya sendiri. Bila kita ingin survive, kita harus berusaha untuk mengenalnya dan mempraktekkan
budaya yang berlaku di tempat kerja baru. Adanya budaya perusahaan membuat
karyawannya mengetahui apa yang diharus dilakukan, bagaimana ia harus
melakukannya dan mengapa ia harus melakukan hal tersebut.
Bagaimana mengetahui dan mempelajari budaya
perusahaan ?
Mungkin Anda
sendiri telah memiliki budaya “bawaan”, baik dari tempat kerja yang lama maupun
dari lingkungan Anda. Ada kalanya terjadi ketidak-sesuaian antara kedua budaya
tersebut. Bila perbedaannya tidak seberapa dan tidak menyangkut hal-hal yang
mendasar, umumnya dapat diatasi dengan baik setelah Anda lebih lama bekerja di
perusahaan tersebut. Tetapi bila perbedaannya cukup besar dan penting,
akibatnya seringkali buruk bagi si karyawan, sebab budaya perusahaan umumnya
lebih “kuat” dan lebih sulit diubah. Karyawanlah yang biasanya dituntut untuk
lebih banyak menyesuaikan diri dengan budaya di perusahaannya. Oleh karena itu,
sebelum Anda memasuki suatu perusahaan sebaiknya Anda mencari tahu dahulu
bagaimana budayanya, apakah kira-kira Anda cocok atau tidak.
Sebelum Anda masuk dalam perusahaan
Sebagai calon
pegawai, Anda dapat memperoleh gambaran mengenai budaya dalam suatu peusahaan
dengan melihat bangunan fisik perusahaan tersebut. Ketika Anda mendapat
panggilan wawancara, pergunakanlah kesempatan ini untuk mengamati bangunan
fisiknya. Bagaimana bangunan dan gaya arsitekturnya? Apakah perusahaan ini
mengutamakan penampilan “luar”nya? Apakah gedungnya cukup rapi dan terawat dengan
baik? Bagaimana keadaan dan pengaturan interiornya? Apakah kantor tersebut
menggunakan sekat-sekat yang memisahkan meja-meja karyawannya ataukah
menggunakan sistem terbuka yang memungkinkan setiap karyawan melihat satu sama
lainnya? Lokasi perusahaanpun dapat mencerminkan budaya suatu perusahaan.
Apakah terletak di daerah perkantoran, di kawasan perumahan atau di kawasan
industri. Apakah kira-kira Anda merasa “betah” bekerja di lingkungan seperti
itu?
Selain bangunan
fisiknya, Anda pun dapat “mengintip” budaya suatu perusahaan melalui berita
atau informasi mengenai perusahaan itu yang di tampilkan di media massa.
Informasi dapat bernada positif atau negatif. Informasi yang bernada positif
misalnya perluasan usahanya, penghargaan yang diterima, laporan keuangan yang
“sehat” dan lain-lain. Disisi lain, Anda pun perlu membaca berita yang
cenderung negatif, misalnya kritik atau keluhan masyarakat terhadap perusahan
tersebut. Semua ini akan memberikan gambaran yang berharga untuk Anda mengenai
perusahaan yang sedang dijajaki. Kesempatan wawancara juga dapat dimanfaatkan
untuk mengamati karyawan-karyawannya. Lihatlah bagaimana cara “satpam” atau
“resepsionis” memperlakukan Anda. Apakah mereka memperlakukan Anda dengan cukup
ramah dan bersahabat atau justru dengan penuh kecurigaan? Lalu bagaimana sikap
pewawancara? Apakah Anda merasa dapat berkomunikasi dengan mereka? Bila Anda
jadi bekerja di tempat tersebut, orang-orang inilah yang akan Anda temui setiap
harinya. Dapatkah Anda menyesuaikan diri dengan mereka?
Karena Anda
masih berada di luar perusahaan tersebut, pengamatan Anda mungkin tidak
sepenuhnya benar. Sebab itu, pergunakanlah segala informasi ini secara
bijaksana, bandingkanlah keterangan yang satu dengan yang lain untuk
mendapatkan gambaran yang paling mendekati kebenaran.
Setelah anda masuk dalam perusahaan
Bila akhirnya
Anda bergabung dengan suatu perusahaan, Anda harus terus mempelajari budayanya.
Bila mendapatkan training sebelum
memulai pekerjaan yang sesungguhnya, Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk
mempelajari budaya perusahaan. Tetapi bila Anda harus langsung terjun pada
pekerjaan baru, Anda pun dapat mempelajari budaya perusahaan selama masa
percobaan. Cobalah amati cara-cara rekan Anda menjalankan pekerjaan.
Bersiap-siaplah untuk menghadapi perbedaan dan perubahan cara kerja Anda. Meskipun
jenis pekerjaan yang Anda tangani sekarang tidak jauh berbeda dengan pekerjaan
sebelumnya, mungkin saja terdapat perbedaan-perbedaan dalam cara penanganannya.
Ketika
bercakap-cakap dengan rekan maupun atasan, perhatikan gaya bahasa dan isi
pembicaraannya. Umumnya setiap perusahaan memiliki gaya bercakap-cakap dan
topik-topik “favorit” untuk dibicarakan. Mungkin ada istilah-istilah khusus
yang dipakai untuk menyebutkan tempat-tempat, para pimpinan, customer, atau kegiatan-kegiatan
tertentu. Bila Anda sudah dapat “menangkap” istilah-istilah ini, Anda akan
lebih mudah masuk dalam percakapan-percakapan dengan rekan-rekan kerja Anda.
Selain dari
hal-hal diatas, Anda pun dapat melihat budaya suatu perusahaan melalui
kebijakan pengembangan karyawannya. Setelah Anda bekerja, Anda dapat mengetahui
lama kerja rata-rata karyawan dan bagaimana perjalanan karier mereka. Apakah perusahan ini mengutamakan senioritas
atau cenderung menerapkan suasana “kompetisi bebas” diantara karyawannya?.
Mengikuti dan
mempraktekkan budaya perusahaan bukan berarti bahwa kita harus hanyut dan
kehilangan budaya bawaan kita sendiri. Sebagai pribadi, kita tetap boleh
memiliki budaya masing-masing. Namun penting untuk disadari bahwa perusahaan
tempat kerja kita adalah suatu kelompok masyarakat kecil yang juga memiliki
budaya.
Perbedaan dan
perselisihan mungkin saja ditemui dalam proses mengenal dan mempelajari budaya
perusahaan yang baru. Ketika Anda memasuki sebuah perusahaan sebagai “orang
baru”, mungkin Anda perlu sedikit mengubah
diri agar sesuai dengan budaya yang sudah ada. Setelah itu, mungkin
sebagai orang dalam, Anda pun akan ikut menentukan budaya di perusahaan
tersebut dan orang-orang baru harus belajar untuk mengikutinya. Demikianlah
proses “pembudayaan” akan berlangsung terus menerus di suatu peruahaan. Semoga
bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.