PEDOMAN PENERAPAN 5 R DI PERUSAHAAN
I. Pendahuluan
Penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9000 : 2008 tidak terlepas dari budaya kerja 5 R perusahaan. Semakin
efektif sistem manajemen mutu ISO 9000 : 2008 yang sedang diterapkan, maka akan
semakin baik pula budaya kerja di perusahaan.
Sebaliknya, semakin baik budaya kerjanya maka akan
semakin efektif sistem manajemen mutu yang diterapkannya.
Budaya kerja 5R yaitu : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin merupakan suatu program terstruktur yang secara sistematis menciptakan ruang kerja yang bersih, teratur dan terawat dengan baik serta hijau dan asri.
Prinsip 5R adalah mencegah pemborosan akibat kesulitan mencari dan mendapatkan barang / alat, dengan cara mendesain ruang kerja sedemikian rupa sehingga hanya barang/alat terkait saja yang ada di ruang kerja. Barang / alat ditempatkan secara rapi dan teratur sehingga mudah dicari dan dikembalikan lagi ke tempatnya semula. Hal ini secara sistematis akan menanamkan kebiasaan karyawan terhadap proses kerja yang dilakukan. Hasilnya, setahap demi setahap akan menciptakan kebiasaan kerja, kemudian menjadi standard kerja, dan akhirnya menjadi suatu budaya kerja.
II. Pengertian
dan langkah-langkah melakukan 5 R
1. Ringkas
Adalah
menempatkan barang/alat di ruang kerja hanya yang diperlukan dan menyingkirkan
semua barang/alat yang tidak diperlukan lagi dari ruang kerja. Dengan demikian,
penggunaan ruangan dan pembelian barang/alat akan efektif.
Langkahnya :
- Cek barang/alat yang berada di area kerja masing-masing.
- Tetapkan kategori barang/alat yang digunakan dan yang tidak digunakan.
- Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan
- Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang / memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.
- Pindahkan barang-barang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan.
Keuntungan :
- Area kerja menjadi lebih luas dan banyak space yang bisa dimanfaatkan.
- Mencegah dis-fungsional dari barang yang ada. Barang yang sudah rusak, dapat diketahui, dan tidak akan digunakan.
- Mengurangi jumlah penggunaan media penyimpanan.
2. Rapi
Adalah menempatkan/menyimpan barang sesuai dengan
tempatnya, sehingga dengan cepat dan mudah meletakkan dan mendapatkannya kembali pada saat
diperlukan. Jika setiap orang dapat secara mudah dan cepat mengambil dan
mengembalikan barang ke tempatnya, maka dengan sendirinya aliran proses menjadi
lebih cepat dan produktivitas meningkat.
Langkahnya :
1. Rancang
metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan
2.
Tempatkan
barang-barang yang diperlukan ke tempat
yang telah dirancang dan disediakan
3. Beri
label/ identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat
semula
Keuntungan :
- Mempermudah pencarian barang/alat karena barang/alat sudah terletak pada tempatnya
- Mempermudah stock counting karena barang-barang sudah dirapikan sesuai dengan standar penyimpanan
- Kondisi kerja akan terlihat lebih rapi dan indah dipandang mata
3. Resik
Adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan
barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Pada hakekatnya setiap
karyawan adalah petugas kebersihan di area kerja masing-masing.
Langkahnya :
1. Penyediaan
sarana kebersihan,
2. Pembersihan tempat kerja,
3. Peremajaan tempat kerja
4.
Pelestarian resik
Keuntungan :
- Lingkungan kerja lebih bersih
- Meningkatkan semangat bekerja karena lingkungan lebih bersih
- Kualitas barang akan lebih baik karena tidak kotor.
- Meningkatkan image perusahaan di mata orang lain / pelanggan
4.
Rawat
Adalah mempertahankan
hasil yang telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukan (standardisasi)
sistem ringkas, rapi dan resik. Setiap karyawan harus merawat kerapihan dan
kebersihan lingkungan kerja.
Langkah :
1.
Tetapkan standar penempatan, penataan dan kebersihan
2. Beritahukan
hal ini ke setiap karyawan yang sedang
bekerja di area kerja tersebut agar masing-masing dapat menerapkan secara kontinu prinsip 3R sebelumnya
Keuntungan : Membuat
lingkungan selalu terjaga dalam kondisi 3R secara terus menerus.
5. Rajin
Adalah terciptanya
kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan secara konsisten
standar kebersihan dan kerapian yang sudah dicapai/dibuat/disepakati bersama.
Sehingga kebersihan dan keteraturan
telah menjadi kebiasaan dan budaya kerja sepanjang waktu.
Langkah :
1. Buat kesepakatan/komitmen,
penerapan prinsip 4R sebelumnya merupakan target bersama.
2. Membangun kesadaran masing-masing individu untuk secara konsisten
menjalankan 4R sebelumnya
3. Atasan
memberikan teladan dalam penerapan prinsip 5 R
3. Menjalin hubungan/komunikasi di lingkungan
kerja
Keuntungan : Terciptanya kedisiplinan setiap karyawan.
III. Pedoman penerapan 5 R
1.
Melakukan kampanye 5R
dengan memasang slogan dan poster yang berkaitan dengan 5R
2. Breakdown tiap bagian /
tim untuk membuat pola kerja terkait 5R, dengan menerapkan 3 TIDAK, yaitu :
a.
TIDAK ada barang yang tidak diperlukan
b.
TIDAK berserakan
c.
TIDAK Kotor.
3. Memantau pelaksanaan
program kerja 5R masing-masing bagian
yang telah dibuat
4.
Menunjuk penanggung jawab area dan diberi
pedomannya
5. Mengadakan hari
kebersihan bersama setiap minggu / bulan sekali
6. Mengadakan kompetisi 5R antar bagian dengan memberi hadiah
IV. Prosedur
menempatkan barang tidak terpakai
- Barang yang tidak digunakan diberi label merah
- Memindahkan barang yang berlabel merah ke gudang / ke tempat yang telah ditentukan
- Memusnahkan barang yang tidak digunakan dan dibuat berita acara pemusnahan
Semoga bermanfaat. Salam Sukses dari Roemah Prestasi.
|
|
No comments:
Post a Comment