Sunday, September 13, 2015

Pedoman Penerapan 5 R di Perusahaan

PEDOMAN PENERAPAN 5 R DI PERUSAHAAN

I. Pendahuluan

Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 : 2008 tidak terlepas dari budaya kerja 5 R perusahaan. Semakin efektif sistem manajemen mutu ISO 9000 : 2008 yang sedang diterapkan, maka akan semakin baik pula budaya kerja di perusahaan. Sebaliknya, semakin baik budaya kerjanya maka akan semakin efektif sistem manajemen mutu yang diterapkannya.
 
Budaya kerja 5R yaitu : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin merupakan suatu program terstruktur yang secara sistematis menciptakan ruang kerja yang bersih, teratur dan terawat dengan baik serta hijau dan asri.

Prinsip 5R adalah mencegah pemborosan akibat kesulitan mencari dan mendapatkan barang / alat, dengan cara mendesain ruang kerja sedemikian rupa sehingga hanya barang/alat terkait saja yang ada di ruang kerja. Barang / alat ditempatkan secara rapi dan teratur sehingga mudah dicari dan dikembalikan lagi ke tempatnya semula. Hal ini secara sistematis akan menanamkan kebiasaan karyawan terhadap proses kerja yang dilakukan. Hasilnya, setahap demi setahap akan menciptakan kebiasaan kerja, kemudian menjadi standard kerja, dan akhirnya menjadi suatu budaya kerja.

II. Pengertian dan langkah-langkah melakukan 5 R

1. Ringkas  
    Adalah menempatkan barang/alat di ruang kerja hanya yang diperlukan dan menyingkirkan semua barang/alat yang tidak diperlukan lagi dari ruang kerja. Dengan demikian, penggunaan ruangan dan pembelian barang/alat akan efektif.

Langkahnya :
  1. Cek barang/alat yang berada di area kerja masing-masing.
  2. Tetapkan kategori barang/alat yang digunakan dan yang tidak digunakan.
  3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan 
  4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang / memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan. 
  5. Pindahkan barang-barang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan.
Keuntungan :
  1. Area kerja menjadi lebih luas dan banyak space yang bisa dimanfaatkan.
  2. Mencegah dis-fungsional dari barang yang ada. Barang yang sudah rusak, dapat diketahui, dan tidak akan digunakan.
  3. Mengurangi jumlah penggunaan media penyimpanan.
2. Rapi
    Adalah menempatkan/menyimpan barang sesuai dengan tempatnya, sehingga dengan cepat dan mudah meletakkan  dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan. Jika setiap orang dapat secara mudah dan cepat mengambil dan mengembalikan barang ke tempatnya, maka dengan sendirinya aliran proses menjadi lebih cepat dan produktivitas meningkat.

Langkahnya :
1.  Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat  dibutuhkan
2.      Tempatkan barang-barang yang diperlukan  ke tempat yang telah dirancang dan disediakan
3.   Beri label/ identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula

Keuntungan :
  1. Mempermudah pencarian barang/alat karena barang/alat sudah terletak pada tempatnya
  2. Mempermudah stock counting karena barang-barang sudah dirapikan sesuai dengan standar penyimpanan
  3.  Kondisi kerja akan terlihat lebih rapi dan indah dipandang mata

3.   Resik
Adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Pada hakekatnya setiap karyawan adalah petugas kebersihan di area kerja masing-masing.

Langkahnya :
1.   Penyediaan sarana kebersihan,
2.   Pembersihan tempat kerja,
3.   Peremajaan tempat kerja
4.   Pelestarian resik

Keuntungan :
  1. Lingkungan kerja lebih bersih
  2. Meningkatkan semangat bekerja karena lingkungan lebih bersih
  3.  Kualitas barang akan lebih baik karena tidak kotor. 
  4. Meningkatkan image perusahaan di mata orang lain / pelanggan

4.      Rawat
Adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukan (standardisasi) sistem ringkas, rapi dan resik. Setiap karyawan harus merawat kerapihan dan kebersihan lingkungan kerja.

Langkah :
1.      Tetapkan standar  penempatan, penataan dan kebersihan
2.  Beritahukan hal ini  ke setiap karyawan yang sedang bekerja di area kerja tersebut agar masing-masing dapat menerapkan secara kontinu  prinsip 3R sebelumnya

Keuntungan : Membuat lingkungan selalu terjaga dalam kondisi 3R secara terus menerus.

5.      Rajin
Adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan secara konsisten standar kebersihan dan kerapian yang sudah dicapai/dibuat/disepakati bersama. Sehingga  kebersihan dan keteraturan telah menjadi kebiasaan dan budaya kerja sepanjang waktu.

Langkah :
1.  Buat kesepakatan/komitmen, penerapan prinsip 4R sebelumnya merupakan target bersama.
2. Membangun kesadaran masing-masing individu untuk secara konsisten menjalankan 4R sebelumnya
3.  Atasan memberikan teladan dalam penerapan prinsip 5 R
3.  Menjalin hubungan/komunikasi di lingkungan kerja

Keuntungan  : Terciptanya kedisiplinan setiap karyawan.

III. Pedoman penerapan 5 R 
1.      Melakukan kampanye 5R dengan memasang slogan dan poster yang berkaitan dengan 5R
2.   Breakdown   tiap bagian / tim    untuk    membuat   pola kerja terkait 5R, dengan menerapkan 3 TIDAK, yaitu :
a.       TIDAK ada barang yang tidak diperlukan
b.      TIDAK berserakan
c.       TIDAK Kotor.
3.      Memantau pelaksanaan program kerja 5R masing-masing bagian yang telah dibuat
4.      Menunjuk penanggung jawab area dan diberi pedomannya
5.      Mengadakan hari kebersihan bersama setiap minggu / bulan sekali
6.      Mengadakan kompetisi 5R antar bagian dengan memberi hadiah

IV. Prosedur menempatkan barang tidak terpakai

  1. Barang yang tidak digunakan diberi label merah
  2. Memindahkan barang yang berlabel merah ke  gudang / ke tempat yang telah ditentukan
  3. Memusnahkan barang yang tidak digunakan dan dibuat berita acara pemusnahan
 Semoga bermanfaat. Salam Sukses dari Roemah Prestasi.


Saturday, September 12, 2015

Adab Berdoa



ADAB BERDOA

Menurut ajaran Islam, doa merupakan inti dari ibadah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : “Doa itu otaknya ibadah”. Tidak mungkin orang Islam tidak berdoa, sebab setiap muslim wajib menjalankan sholat, karena sholat adalah tiang agama, sedangkan sholat itu isinya adalah doa-doa belaka. Allah SWT berfirman : “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan permohonanmu”. Oleh karena itu Allah menyukai orang-orang yang senang memanjatkan doa kepada-Nya. Namun jangan dilupakan, bahwa doa itu harus dibarengi dengan ikhtiar.
Istilah doa berasal dari bahasa Arab dan mempunyai beberapa pengertian, yaitu permohonan, panggilan, ajakan, penyembahan dan percakapan. Dalam kaitan ini kita ambil pengetian permohonan. Jadi, dengan doa itu seseorang menyampaikan permohonan sesuatu kepada Allah.
Disamping istilah doa, kita sering mendengar istilah zikir dan wirid. Zikir adalah kata-kata atau kalimat-kalimat pujian kepada Allah untuk mengingat-Nya. Wirid adalah kata-kata atau kalimat-kalimat yang pada umumnya kutipan dari ayat-ayat Al-Quran untuk dibaca berulang-ulang, misalnya setelah sholat fardhu.

Orang islam dianjurkan agar dalam kehidupan sehari-hari selalu dalam keadaan suci dari hadats besar maupun kecil, yaitu dia menjaga wudhunya, kecuali jika ada kesulitan yang tidak mudah diatasi. Keadaan yang demikian itu mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW. Demikianlah, orang yang berdoa pun lebih afdol jika dalam keadaan suci dari hadats.
Kalimat-kalimat dalam doa, ada dua versi. Pertama, yang sudah ada tuntunannya dari Rasulullah SAW dan kedua, yang disusun oleh para sahabat, ulama dan lain-lain, yang menggunakan bahasa Arab. Disamping itu ada pula orang islam memanjatkan doa untuk kepentingan pribadi atau umum, dengan bahasa daerah atau bahasa nasionalnya sendiri, dan isinya juga bervariasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Banyak ulama menganjurkan, hendaknya umat islam mengambil doa-doa yang berasal dari Alquran dan Hadis.
Lazimnya doa disusun sebagai berikut : 
1. Ta’awwudz dan basmalah 
2. Tahmid 
3. Tasyahud 
4. Salawat untuk Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan seterusnya 
5. Isi doa. 
   Biasanya dilengkap dengan : Robana atina fidunya khasanah wa fil akhiroti khasanah wa qina 
   ‘adabanar. 
6. Salawat 
7. Hamdalah
Waktu mengucapkan doa, kedua tangan diangkat setinggi bau, kecuali dalam doa minta hujan (sholat istisqa’) kedua tangan diangkat sedikit lebih tinggi lagi. Sesudah berdoa, ada yang mengusap wajah dengan dua tapak tangan dan ada yang tidak. Salam Sukses dari Roemah Prestasi.

RS. Roemani Muhammadiyah Meresmikan Gedung Perawatan 7 Lantai




 RS. Roemani Muhammadiyah Semarang dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik telah membangun gedung baru yang difungsikan untuk rawat inap berkelas VIP dan VVIP. Gedung rawat inap yang diberi nama Sulaiman, AS ini memiliki 7 lantai dengan jumlah kamar sebanyak 78 unit. “Dengan penambahan jumlah kamar tersebut, hingga saat ini RS. Roemani memiliki 260 tempat tlidur untuk berbagai kelas” tutur Prof.Dr.dr.Rifki Muslim,SpB,SpU selaku Direktur Utama RS. Roemani. Dalam sambutannya Prof.Dr.dr.Rifki Muslim,SpB,SpU mengatakan bahwa sangat penting dilakukan peningkatan kualitas pelayanan agar bisa melayani secara lebih baik masyarakat yang membutuhkan jasa layanan RS. Roemani Muhammadiyah. Saat ini RS. Roemani sedang mengembangkan layanan Thibun Nabawi. Layanan baru ini merupakan cara pengobatan yang disandarkan pada ajaran nabi dalam hal pengobatan. Selain itu RS. Roemani juga sedang merintis Roemani Eye Center dan Klinik Aesthetica Medis. RS. Roemani saat ini didukung dengan berbagai fasilitas medis seperti laparoscopy, kemoterapi, endoscopy, USG 4 G, MSCT (Multi Slice Computerized Tomography), panoramic serta ESWL (Extra Corpored Shock Wave Lithotripsi). ESWL merupakan metode baru bidang medis untuk menghancurkan batu ginjal tanpa bedah sayatan. Dengan berbagai fasilitas dan layanan yang akan ditingkatkan, RS. Roemani bertekad untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan kemampuan SDM yang handal dan peralatan teknologi mutakhir sehingga RS. Roemani Muhammadiyah menjadi pilihan utama masyarakat baik di Kota Semarang maupun di Jawa Tengah serta menjadi rujukan dari rumah sakir-rumah sakit lain. Tekad dalam peningkatan pelayanan RS. Roemani yang berlokasi di Jalan Wonodri No. 22 Kota Semarang ini telah dibuktikan dengan memperoleh sertifikat akreditasi penuh 16 bidang pelayanan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012 dan telah lulus ISO 9001-2008, dan pada tahun 2014 mendapat penghargaan Satria Brand Award rangking 3 untuk kategori RSU Swasta se-Jawa Tengah. Peresmian penggunaan gedung Sulaiman AS dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof.Dr.HM. Din Syamsuddin MA, yang ditandai dengan pemukulan bedug dan penandatanganan prasasti. Dalam kesempatan tersebut Prof.Dr.HM.Din Syamsuddin MA juga mencanangkan pembangunan gedung layanan dhuafa dan gedung parkir serta meresmikan layanan pengobatan Thibbun Nabawi. Dalam sambutannya Prof.Dr.HM.Din Syamsuddin MA merasa bangga dengan dibangunnya gedung baru dan layanan yang diberikan RS. Roemani. Ia berharap RS. Roemani terus meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai standar internasional. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. “Ini merupakan amanah dari umat yang mempercayakan kepada Muhammadiyah dan itu merupakan fadhilah yang Allah berikan kepada kita, hadza min fadli robbi, sehingga kita harus mensyukuri dan menjaganya dengan baik” tuturnya. Berkaitan dengan pencanangan pembangunan gedung layanan dhuafa dan gedung parkir, Prof.Dr.HM.Din Syamsuddin MA mengusulkan namanya Gedung Isa. Jika membangun gedung lagi nama-nama gedungnya menggunakan nabi Ulul Azmi, karena sudah ada gedung Adam, Ayyub, Ismail, Yusuf dan Sulaiman. Menyinggung masalah layanan pengobatan Thibbun Nabawi, Prof.Dr.HM.Din Syamsudin MA berharap RS. Roemani dapat mengembangkan layanan pengobatan tersebut. Karena dunia kedokteran dewasa ini telah mengalami diversifikasi. Tidak hanya berorientasi pada penyembuhan kuratif, tapi dengan sifat preventif. “RS. Roemani letaknya berada di tengah kota Semarang, kalau pelayanannya berkarakter dan ada nilai religius maka tidak menutup kemungkinan rumah sakit ini akan menjadi urban hospital”, kata dia. Hadir dalam peresmian gedung Sulaiman AS tersebut Asisten 3 Pemprov Jawa Tengah mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ketua PWM Jawa Tengah, Ketua PDM Kota Semarang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, beberapa direktur RS Muhammadiah se Jawa Tengah, para Direktur RS Kota Semarang, para pimpinan perusahaan relasi RS dan tamu undangan lainnya.Salam sukses dari Roemah Prestasi.