Thursday, October 10, 2013

Mengelola Budaya Organisasi

Budaya telah menjadi konsep penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama. Budaya, dalam arti antropologi dan sejarah, adalah inti dari kelompok atau masyarakat tertentu, apa yang berbeda mengenai cara para anggotanya saling berinteraksi dengan orang dari luar lingkungan dan bagaimana mereka menyelesaikan apa yang dikerjakannya. Sebenarnya budaya organisasi yang kuat, diakui secara luas sering kali disebutkan sebagai alasan suksesnya organisasi. Sejumlah organisasi menanamkan budaya tertentu seperti upacara, penghargaan, gaya dekoratif, dan berbagai bentuk simbolis lain dari komunikasi yang merupakan sifat budaya perusahaan yang menjadi pedoman tindakan anggota organisasi.
Budaya tidak akan terlepas dari unsur organisasi yang erat hubungannya dengan peran seorang manajer. Peran manajer salah satunya adalah mengelola budaya organisasi.
Hal-hal yang seyogyanya dilakukan seorang manajer adalah mengubah budaya untuk mendorong perubahan organisasi. Namun mengubah budaya bukanlah perkara yang mudah karena memerlukan pengukuran budaya organisasi dalam hubungannya dengan perubahan organisasi.
Untuk mengelola dan memenej organisasi dibutuhkan keahlian dan ketrampilan tertentu untuk menjamin terselenggaranya roda organisasi dengan sebaik-baiknya. Untuk itu sebelum memulai tahapan pengelolaan sebuah organisasi harus dipahami benar kultur dan karakteristik yang sudah terbangun diorganisasi tersebut. Tujuan dari proses pemahaman ini adalah untuk menghindari terjadinya konflik-konflik yang tidak perlu terjadi, yang akan banyak menguras banyak fikiran dan perhatian. Pola-pola seperti inilah yang harus dipahami benar oleh seorang pemimpin atau manajer yang baru akan memasuki lingkungan sebuah organisasi sehingga dia akan mendapatkan dukungan penuh yang diperlukannya untuk membangun organisasi tersebut.
Bagaimana halnya dengan mengelola sebuah organisasi baru ? Mengelola yang baru sama sekali dan belum memiliki budaya-budaya organisasi tertentu akan jauh lebih mudah walaupun unsure kesulitannya juga tidak sedikit. Yang dilakukan oleh seorang pemimpin atau manager dalam mengelola organisasi seperti ini adalah membangun budaya dan kultur organisasi yang baik serta membangun keterikatan moral yang kuat dikalangan pengurus organisasi untuk meredam dan memperkecil terjadinya perbedaan.
Organisasi tanpa adanya perbedaan-perbedaan didalamnya bukanlah organisasi yang sehat dan akan stagnan (monoton). Sementara sebuah organisasi yang terlalu dinamis dengan perbedaan yang sangat lebar yang fundamental (pokok) justru akan menguburkan fisi dan misi organisasi. Untuk itu, yang paling ideal adalah membangun organisasi yang demokratis dan dinamis dengan berusaha sekuat mungkin mengeliminir perbedaan-perbedaan yang sifatnya subtansial (kokoh). Untuk itu tahapan penyatuan fisi dari seluruh pengurus sangat dibutuhkan disamping menampung seluruh aspirasi yang berkembang sambil mendialogkannya dengan transparan kepada seluruh jajaran pengurus yang ada.

Langkah mengelola budaya oranisasi

Mengelola organisasi adalah sebuah proses untuk menghasilkan out-put yang baik dari organisasi tersebut. Sebagaimana yang sudah dilazimkan dalam teori proses tersebut, ada tiga komponen yang palin
g penting yang harus dilewati yaitu :  Input > Proses > Out-put.
Dimulai dari input sebagai tahapan awal dari pengelolaan organisasi, maka diperlukan input-input yang segar dan kontruktif bagi pengembangan organisasi. Adapun input-input itu berupa :
1) Masukan 2) Kritik 3) Hasil penelitian 4) Hasil workshop dan seminar 5) Dan lain-lain.
Dengan bermodalkan input inilah seorang pemimpin dapat menentukan visi dan misi organisasi, se
ktor yang akan digarap, periode kepengurusan, out-put yang dihasilkan, mekanisme pertanggung jawaban dan lain-lain. Setelah input  berhasil dikumpulkan, maka langkah berikut yang harus dilewati adalah proses itu sendiri yang terdiri dari :
1. Proses awal
    Bentuk kegiatannya berupa :
a.       Up-grading (penataran)
Adapun tujuan dari up-grading adalah untuk menyamakan pemngetahuan seluruh calon pengurus maupun pengurus organisasi terhadap permasalahan keorganisasian. Adalah sesuatu yang wajar didalam sebuah organisasi terdapat perbedaan pemahaman dan pengetahuan tentang organisasi yang disebabkan oleh perbedaan pengalaman didalam sebuah organisasi.
b.      Rapat Kerja
Setelah seluruh pengurus di Up-grade pengetahuan dan kemampuannya serta memiliki input yang komprehensif, maka tahapan berikutnya yang dimasuki adalah rapat kerja. Rapat kerja diperlukan untuk menentukan :
           1.Visi dan misi organisasi.
           2.Program kerja
           3.Hak dan kewajiban pengurus dan anggota organisasi.
            4.Job description atau gambaran kerja yang meliputi batasan-batasan kewenangan dari                
              jabatan- jabatan struktural yang ada didalam organisasi.
           5.Batasan periode organisasi
           6.Mekanisme mutasi, reshuffle dan lain-lain.
2. Proses Pengelolaan Organisasi
Pada intinya, proses pengelolaan organisasi itu adalah pelaksanaan operasional organisasi berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan didalam rapat kerja. Jika dalam perjalanannya terjadi sedikit penyimpangan yang bersifat insidentil harus dimaklumi sebagai warna yang tidak bisa dihindarkan dari perjalanan organisasi. Semuanya masih dianggap sebagai kewajaran untuk dapat ditoleransi, selama tidak menyimpang dari visi dan misi yang diemban oleh organisasi. Selain itu juga, sebuah organisasi harus mempunyai komponen(strutur) yang falid, jelas arah dan tujuan tugasnya yang sesuai dengan visi dan misi yang dituju, maka dengan itulah sebuah organisasi dapat memberikan out-put yang maximal.

Didalam proses mengelola organisasi, ada beberapa fungsi kepemimpinan yang harus diperhatikan yaitu
:
a.       Fungsi Instruktif
Fungsi ini memiliki kaitan yang erat dengan kemampuan komunikasi seorang pemimpin. Sebuah instruksi agar dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya harus disampaikan dengan bahasa komunikasi yang baik juga, lugas dan mudah difahami. Gambaran tentang fungsi instruktif ini dapat kita lihat dalam Ayat Al-Qur’an yang terjemahannya sebagai berikut ini: “Berkata Balqis: “Hai para pembesar..! Berilah aku pertimbangan dalam urusan ini, aku tidak memutuskan suatu persoalan sebelum mendapat persetujuan tuan-tuan”. Mereka menjawab: “Kita mempunyai kekuatan dan semangat perang yang cukup, dan urusan itu terserah pada baginda; sebab itu baginda pikirkanlah apa yang hendak baginda perintahkan”(An-Naml:32-33).
Ayat ini menjelaskan tentang fungsi intruktif yang dijalankan tanpa mengabaikan komunikasi dua arah walaupun keputusan pada akhirnya tetap diserahkan kepada pimpinan. Namun proses yang democrats seperti ini akan sangat menguntungkan karena dapat menyerap aspirasi dari bawah, dan bagi seluruh bawahan akan merasa dihargai karena diapun dapat memberikan kontribusi saran dalam porsi yang sama.
Seorang pemimpin harus bisa melakukan POAC : P (Planning), O (Organizing), A (Actuating), & C (Controlling), yaitu :
Planning adalah kemampuan seseorang untuk merencanakan suatu kegiatan secara matang. Mulai dari tujuan sampai resiko kegiatan sudah mampu direncanakan.
Organizing adalah kemampuan seseorang setelah mem-planning suatu kegiatan, dilanjutkan dengan pembagian kerja (job) kepada tiap-tiap pengurus. Mulai dari penanggung jawab acara hingga pada kebutuhan konsumsi, semuanya telah dibagi tugaskan.
Actuating adalah proses pemberitahuan kepada anggota (khalayak ramai) tentang kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut, sehingga akan mampu menarik simpati dan minat para anggota untuk bersama-sama mensukseskan kegiatan yang akan diadakan tersebut.
Controlling adalah kemampuan seseorang untuk mengawasi dan mengatur segala hal yang telah direncanakan, sehingga mampu menjadikan para pengurus yang lain lebih mau dan mampu bekerja keras untuk memberikan yang terbaik pada rencana kegiatan tersebut.
b.      Fungsi Delegasi
Setiap pemimpin tidak akan sanggup bekerja sendiri tanpa dibantu oleh orang-orang yang berada distruktur dibawahnya. Untuk itu mendelegasikan wewenang kepada bawahan akan sangat membantu terciptanya kepemimpinan yang efektif. Subtansi dari pendelegasian ini adalah pemberian izin kepada pengurus organisasi yang lain dalam posisi struktural tertentu untuk melaksanakan sebagian dari kewenangan yang diamanahkan kepadanya.
     c.    Fungsi Pengendalian.
Tugas utama dari seorang pemimpin mengendalikan dan mengawasi jalannya organisasi. Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, maka secepatnya sang pemimpin harus menegur untuk segera diadakan perbaikan. Dan jika terjadi kesalahan, maka tanggung jawabnya pun akan diemban kepundak sang pemimpin. Oleh karena itu pengawasan harus dilakukan secermat mungkin untuk menghindari terjadinya kerugian yang lebih besar.
     d.   Fungsi Keteladanan
Pemimpin merupakan tokoh panutan utama dilingkungan organisasinya sehingga seluruh perilaku sang pemimpin akan selalu disoroti dengan kritis. Oleh karena itu seorang pemimpin dituntut agar selalu menampilkan perilaku terbaiksesuai dengan kebudayaan dan norma dasar organisasi.
Bagi seorang pemimpin yang beriman, perilakunya sekaligus merupakan dakwah bil hikmah. Hal ini berarti diusahakan semaksimal mungkin untuk menampilkan kepribadian islami dan terpuji dihadapan Alloh yang akan membekas kepada tindakan dan kebijaksanaannya.
Beberapa fungsi utama dalam proses mengelola organisasi ini hendaknya bisa dilaksanakan sepenuhnya oleh para pemimpin yang berada didalam organisasi-organisasi tertentu. Fungsi-fungsi tersebut disamping untuk membentuk model kepemimpinan yang efektif, juga bertujuan untuk memudahkan dalam koordinasi antar pemimpin dengan pemimpin dan pemimpin dengan orang-orang yang dipimpinnya. Keterputusan garis komando dan garis konsultasi justru akan mengacaukan pengelolaan organisasi, karena setiap orang akan bergerak masing-masing berdasarkan inisiatif dan rasionya tanpa mempertimbangkan apakah yang ia laksanakan sejalan dengan kebijakan organisasi. Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.

Saturday, September 28, 2013

Membangkitkan semangat dengan arum jeram

Hampir setiap karyawan pernah dihinggapi “penyakit” malas terhadap pekerjaan atau tugas tertentu. Pengaruhnya sangat besar pada produktivitas. Menurut kacamata psikolog, karyawan berperilaku malas terhadap suatu pekerjaan  karena dia tidak memiliki motivasi untuk melakukan pekerjaan itu. Dunia kerja yang monoton dan kadang penuh dengan stressing menjadikan karyawan merasa jenuh dan kurang bergairah dalam bekerja. Oleh karena itu diperlukan variasi kegiatan yang bisa kembali menyegarkan jiwa. Kegiatan outbound, family gathering, atau rekreasi sangat sesuai untuk merefresh kondisi kejenuhan karyawan.
       Rekreasi dengan  arung jeram (rafting) merupakan salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan dan stres dalam bekerja. Kegiatan ini dapat memotivasi semangat bekerja.
        Mungkin pada sebagian orang ketika mendengar kalimat arung jeram sudah membayangkan kengerian dan merasa  ketakutan. Tetapi pada dasarnya arum jeram  tidak membahayakan karena setiap peserta dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti jaket pelampung, helm pengaman dan setiap perahu selalu dipandu oleh seorang river guide yang berpengalaman. Bayangan menakutkan itu secara otomatis akan sirna ketika sudah mencoba melakukan pengarungan. Dan benar juga, ketika saya melakukan pengarungan tidak ada sedikitpun rasa ketakutan. Padahal sebelumnya saya sudah membayangkan betapa ngerinya ketika menghadapi buasnya jeram-jeram. Pada saat melakukan arum jeram terasa tegang karena jeram-jeramnya yang tajam tetapi setelah selesai badan menjadi segar. Karena adrenalin terpacu maka aliran darah dalam tubuh jadi lancar. Selamat mencoba. Salam suskses dari Roemah Prestasi.











Thursday, September 12, 2013

metamorfosis katak

Katak merupakan salah satu hewan amfibi yang paling populer. Kehidupan katak dimulai dari telur yang oleh sang indukan diletakkan di air atau di tempat-tempat yang basah seperti lumut. Dalam sekali bertelur, induk katak atau kodok bisa mengeluarkan hingga 2000 butir telur. Jumlah ini bergantung pada tingkat kesehatan sang induk. Dalam setahun, induk katak bisa bertelur sebanyak 3 kali. Selanjutnya, telur katak akan menetas dan jadilah berudu atau yang biasa kita namai kecebong. Bentuknya serupa dengan anak ikan dengan warna hitam pada sekujur tubuhnya. Kecebong ini bernafas dengan insang yang pada usia tiga minggu akan tertutup secara alamiah oleh kulitnya yang terus tumbuh.
Selanjutnya, metamorfosis katak akan terlihat dari tubuh berudu yang mulai ditumbuhi kaki pada bagian belakang. Biasanya progress ini terlihat di usia delapan minggu. Setelah kaki belakang tersebut tumbuh hampir sempurna, maka kaki bagian depan pada berudu juga akan tumbuh hingga berudu berusia 12 minggu. Selanjutnya, pada bagian ekor berudu akan tumbuh namun perlahan. Dan, ia juga akan memiliki paru-paru sehingga benar-benar menjadi katak dewasa yang hidup di daratan. Lebih jelasnya lihat  proses metamorfoses katak bisa  dalam gambar dibawah ini.

Gambar Metamorfoses Katak






Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.







metamorfosis kupu-kupu

Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa. Proses metamorfosis kupu-kupu secara jelas sebagaimana dalam gambar dibawah ini.
Gambar : metamorfosis kupu-kupu






Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.






Thursday, September 5, 2013

Pengaruh Metode Memory Skills Terhadap Peningkatan Daya Ingat

Daftar isi


Bab I    : Pendahuluan
Bab II   : Pengertian metode memory skills
Bab III : Prinsip-prinsip pelaksanaan metode memory skills
       3.1. Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh.
3.2. Belajar adalah berkreasi bukan mengonsumsi
3.3. Kerjasama membantu proses belajar.
3.4. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.
3.5. Belajar dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (umpan balik)
3.6. Emosi positif sangat membantu pembelajaran
3.7. Emosi positif sangat membantu pembelajaran
Bab IV : Teknik- teknik  memory skills
4.1. Sistem cantol
4.2. Teknik rantaian kata
4.3. Sistem pasak lokasi
Bab  V:  Kelebihan dan kekurangan metode memory skills
5.1. Kelebihan
5.2. Kekurangan
Bab VI :  Penutup


                           

I.               Pendahuluan
Menghafal adalah salah satu pekerjaan yang kurang di senangi oleh kebanyakan orang termasuk para siswa. Hal ini disebabkan karena paradigma kebanyakan orang merasa tidak mempunyai kemampuan mengingat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam hal ini yaitu,  pertama apakah sesuatu itu  belum pernah terekam dalam ingatan  atau  sudah pernah terekam namun tidak bisa mengumpulkannya kembali dalam pikiran  menjadi sebuah ingatan.
Untuk diketahui, manusia memiliki otak yang fungsinya terbagi tiga, yaitu otak kiri, otak kanan dan otak belakang. Otak kiri berfungsi untuk menangani materi yang bersifat matematis, rasional, kognitif, logis, realistis, analistik, dan terencana. Otak kanan berfungsi menangani materi yang bersifat intuitive, spiritual, emosional, afektif,  imajinatif, dan tak terencana. Sedang otak belakang berfungsi untuk menyimpan memori. Ilustrasinya adalah kalau kita menghafal sebuah  mata pelajaran, misalnya rumus matematika, bahasa, sejarah dan lain-lain, apa yang kita baca dan hafal, semuanya direkam oleh otak kiri dan disimpan di dalam otak belakang yang berfungsi sebagai gudang memori. Pada saat mengerjakan dan menjawab soal, akan memerintahkan otak kiri untuk membuka kembali rekaman pelajaran yang sudah disimpan di memori otak belakang. Namun menurut hasil penelitian pakar kemampuan otak manusia di Amerika Serikat, ternyata kemampuan otak kiri manusia normal dengan metoda standard, untuk membuka kembali semua yang direkam dan disimpan di otak belakang, maksimal hanya 20% saja. Akibatnya, pada saat kita harus menjawab soal, maksimal hanya 20% yang bisa dijawab sempurna, yang lainnya hanya kira-kira saja. Bagaimana caranya agar kemampuan otak kiri membuka kembali hasil rekaman yang tersimpan di otak belakang bisa meningkat sampai optimal, mendekati 100%.
Banyak teknik atau metode dalam menghafal dan mengingat pelajaran, namun pada artikel ini penulis hanya mengulas tentang Pengaruh metode memory skills terhadap peningkatan daya ingat.

II.                Pengertian metode memory skills
        Metode memory skills adalah kemampuan menghafal lebih cepat dengan menggunakan otak kanan dan otak kiri. Dengan menggunakan teknik daya ingat yang di sebut dengan manipulasi otak, sehingga daya ingat akan dapat meningkat dengan pesat dan tersimpan pada jangka waktu yang lama. Menurut Agus Ngermanto dalam bukunya “Quantum Quotient” (2006) menghafal adalah proses menyimpan informasi ke dalam informasi yang tersimpan di memori otak yang diperlukan.
       Ada teknik memori yang dapat  digunakan untuk membantu meningkatkan daya ingat. Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak (brain based technique). Karena metode yang digunakan sejalan dengan cara otak beroperasi dan berfungsi maka hal itu akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi otak dalam menyerap dan menyimpan informasi. Oleh karena itu otak sangat suka dengan hal-hal yang bersifat sebagai berikut :
1. Tidak masuk akal/ekstrem berlebihan
2. Seksi
3. Penuh warna
4. Multi sensori (melibatkan lebih dari satu panca indera)
5. Lucu
6. Melibatkan emosi
7. Melibatkan irama atau musik
8. Tindakan Aktif
9. Gambar tiga dimensi dan hidup/aktif
10. Menggunakan asosiasi
11. Imajinasi
12. Simbol
13. Nomor dan urutan

III.         Prinsip-prinsip pelaksanaan metode memory skills
Menurut Dave Meiver dalam bukunya “The Accelerated Learning” (2002) metode memory skills merupakan suatu metode yang lahir dari pembelajaran metode accelerated learning. Teknik-teknik penyampaian metode memory skills ini saling berkaitan dengan prinsinp-prinsip accelerated learning,  yaitu antara lain :
1. Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh.
    Belajar tidak hanya menggunakan otak sadar, rasional, memakai otak kiri dan verbal tetapi juga melibatkan seluruh tubuh / pikiran dengan segala emosi, indra dan sarafnya. Pengalaman- pengalaman yang melibatkan penglihatan, bunyi, sentuhan, rasa, atau gerakan umumya sangat jelas dalam memori kita. Dan jika menyangkut lebih dari satu indra, suatu pengalaman bahkan menjadi lebih mudah di ingat.
2. Belajar adalah berkreasi bukan mengonsumsi
    Pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, akan tetapi sesuatu yang diciptakan oleh pembelajar. Pembelajaran terjadi ketika seorang pembelajar memadukan pengetahuan dan keterampilan baru kedalam struktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakan makna tubuh baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem otak/ tubuh secara menyeluruh.
3. Kerjasama membantu proses belajar.
    Persaingan antara pembelajar memperlambat pembelajaran sedangkan kerjasama antar mereka mempercepat proses pembelajaran.
4. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.
    Belajar bukan hanya menyerap sesuatu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak hal sekaligus. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkat simultan (sadar dan bawah sadar, mental dan fisik ) dan memanfaatkan seluruh saraf reseptor indra jalan dalam sistem otak/tubuh seseorang.
5. Belajar dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (umpan balik)
    Belajar paling baik adalah belajar dalam konteks. Hal- hal yang dipelajari secara terpisah akan sulit diingat dan menguap. Pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru yang jauh lebih baik dari pada sesuatu yang hipotesis dan abstrak asalkan didalamnya tersedia peluang untuk terjun langsung secara total, mendapatkan umpan balik.
6. Emosi positif sangat membantu pembelajaran
    Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitas belajar seseorang. Perasaan negatif mengahalangi belajar, perasan positif akan mempercepat proses belajar. Gunakan iringan musik yang sesuai dan pengaturan yang rapi, sehingga siswa dalam menerima pelajaran menjadi semangat dan tekun belajar. Pikiran non sadar mendukung pelajaran, kombinasi ini mendorong emosi positif dan pembelajaran yang efektif.
7. Otak citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.
    Sistem saraf manusia lebih merupakan prosesor citra dari pada prosesor kata. Gambar yang konkret jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan dari pada abstraksi verbal. Menerjemahkan abstraksi itu lebih cepat dipelajari dan lebih mudah diingat.

IV.   Teknik- teknik memory skills
         1.  Sistem cantol
Sistem cantol adalah sistem dasar yang harus dikuasai. Dalam sistem cantol ini menggunakan teknik bayangan. Dengan teknik ini kita menggabungkan aktifitas otak kanan dan otak kiri dengan membayangkan benda yang diingat. Suatu teknik dari variasi ini adalah penggunaan kalimat yang kreatif dalam menggabungkan kata-kata yang ingin dihafalkan sehingga berbentuk suatu cerita. Cara menggunakan metode ini adalah dengan membuat cantolan, mengasosiasikan dengan materi yang dihafal, mengimajinasi secara kreatif.
Langkah-langkah dalam sistem cantol antara lain :
1. Gabungkan dua benda atau kata yang ingin dihafal menjadi cerita singkat.
2. Cerita singkat tersebut haruslah mempunyai aksi atau tindakan.
3. Cerita tersebut haruslah mempunyai unsur lucu, tidak masuk akal, aneh sehingga mudah untuk di ingat.
4. Buatlah cerita yang sederhana. Semakin sederhana semakin baik dan efektif. Cerita yang rumit akan membuat pusing dan membingungkan otak.

Cara ini memiliki keuntungan ganda :
1.      Menghafal lebih cepat dan tahan lama.
2.      Melatih kreatifitas yaitu dengan membuat cerita semaunya.
3.       Menambah keberanian memunculkan ide baru.
2.    Teknik rantaian kata
Dalam teknik ini adalah merantaikan atau menyambung kata-kata yang ingin dihafal. Menyambung/merantaikan kata tersebut dengan membuat suatu cerita. Namun dalam membuat cerita pendek harus yang baik dan dapat meningkatkan daya ingat. Syaratnya adalah harus ingat apa yang disukai oleh otak, yaitu 13 poin yang disebutkan di atas. Syarat lainnya adalah :
1.      Buatlah cerita yang berisi suatu aksi/tindakan
2.      Hindari perubahan bentuk/obyek yang kita hapal
3.       Jangan menambahkan obyek lain
4.      Saat membuat cerita yang berisi gambar dari kata/obyek yang ingin dihafal, usahakan untuk menutup mata.
Latihan : Hafalkan kembali  kata-kata berikut ini :
1.      Rumah
2.      Gudang
3.      Pesawat
4.      Bazoka
5.      Gunung
6.      Merpati
7.      Hotel
8.      Samudra
9.      Jakarta
10.  Amerika

Kemudian, lakukan hal berikut ini :
1.      Bayangkan rumah kamu. Setelah gambar rumah kamu jelas terlihat di dalam pikiran kamu, bayangkan rumah kamu mempunyai tangan yang kuat.
2.      Rumah tadi kemudian mengangkat gudang.
3.      Gudang ini lalu dilemparkan dan mengenai sebuah pesawat Boeing, tepat menindih kepala pesawat. Kamu bayangkan pesawat yang mengerang kesakitan, napasnya terengah-engah.
4.      Pesawat, menggunakan tangannya, menggapai-gapai mencari sesuatu dan ternyata menemukan bazoka.
5.      Pesawat menembak gudang dengan menggunakan bazoka. Namun sayang tembakan meleset dan mengenai sebuah gunung. Tembakan bazoka menimbulkan lubang besar pada gunung.
6.      Dari gunung keluar banyak sekali merpati.
7.      Merpati terbang mencari tempat tinggal baru dan memilih tinggal di hotel.
8.      Ternyata di dalam hotel ada si Samudra yang sedang merencanakan tindakan jahat.
9.      Setelah rencananya matang, si Samudra berangkat ke Jakarta.
10.  Samudra hendak mengebom fasilitas Amerika.

       3.  Sistem pasak lokasi
Sistem pasak lokasi merupakan sistem ingatan yang telah dipakai sejak 2500 tahun yang lalu. Sistem pasak lokasi sangat berguna terutama untuk membagi ingatan seperti perpustakaan sehingga informasi yang kita simpan dapat terarsip rapi tanpa ada kekacauan. Sistem ini berguna untuk mengingat informasi secara teratur dan berurutan. Sistem pasak lokasi sangat efektif bekerja karena teknik ini mengaktifkan dan mengakses memori sematik dan episodik. Saat kita berusaha hafal suatu informasi, kita mengaktifkan memori sematik. Informasi ini lalu kita cantolkan pada suatu lokasi.
Langkah- langkah sistem pasak lokasi:
1. Tentukan lokasi yang akan digunakan sebagai alat utama dalam sistem ini. Pastikan lokasi yang dipilih ada lokasi yang mudah di ingat atau yang sering didatangi misalnya rumah, sekolah, dan lain-lain.
2. Letakkan kata-kata atau informasi yang akan diingat pada lokasi yang telah ditentukan.

Contoh :
a.       Pada waktu sekolah, tempelkan rumus-rumus yang ingin dihafalkan di sudut ruang kelas, maka ketika lewat sengaja atau tidak pasti akan membaca dan menghafalkannya.
b.      Pada waktu di rumah, tempelkan sesuatu yang ingin dihafalkan di sudut kamar tidur, maka ketika akan tidur sengaja atau tidak pasti akan membaca dan menghafalkannya.
V.    Kelebihan dan kekurangan metode memory skills
        1. Kelebihan metode memory skills
a. Siswa lebih kreatif dalam menghafal kata- kata
b. Meningkatkan kecepatan menghafal
c. Meningkatkan kemampuan otak
d. Menciptakan pembelajaran siswa lebih bermakna
e. Melatih siswa untuk lebih kreatif
f. Melatih siswa belajar mandiri

      2. Kekurangan metode memory skills
a. Tidak semua guru dapat menggunakan metode ini karena guru dituntut untuk lebih kreatif
b. Metode memory skills ini hanya dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menghafal dengan cepat.
c. Keberhasilan metode memory skills ini sangat bergantung kepada apa yang dimiliki guru, sepeti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan mengelola kelas.

VI. Penutup

Metode memory skills merupakan salah satu metode yang tidak hanya bisa mengasah kemampuan siswa dari aspek pendengaran saja, tapi juga aspek penglihatan bahkan praktek langsung secara fisik. Metode memory skills ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Selain itu juga bisa melatih kreativitas siswa dalam belajar. Mengingat ulang apa yang ada di pikiran atau yang sedang dikerjakan merupakan kegiatan penting dalam meningkatkan daya ingat. Proses mengingat ulang ini akan berjalan dengan baik jika dengan metode tertentu yang bisa merangsang daya ingat siswa, yaitu dengan metode yang melibatkan siswa secara langsung. Jadi disini guru hanya perlu menyiapkan metode yang secara langsung melibatkan siswa sehingga siswa lebih mudah mengingat pelajaran. Dalam metode ini guru memberikan materi yang dihafalkan. Dengan metode seperti ini siswa lebih mudah mengingat-ingat apa yang mereka pelajari.