Friday, May 31, 2013

Gaya Kepemimpinan


Seorang pemimpin tidak harus sebagai direktur utama dari sebuah perusahaan yang besar atau panglima dari suatu laskar perang, melainkan tiap orang yang mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengatur lancarnya pekerjaan dari beberapa orang yang bekerja sama itulah pemimpin. Pemimpin adalah seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan.
        Pada umumnya setiap pemimpin mempunyai gaya masing-masing dalam kepemimpinannya. Tetapi untuk menunjang kelancaran dan kesuksesan dalam memimpin, seorang pemimpin harus berani menyingkirkan mitos bahwa ia harus selalu memegang teguh satu gaya kepemimpinan tertentu, yang dianggap sudah sempurna untuk lingkungan perusahaan yang ia pimpin. Dalam sebuah situasi yang dinamis, sejumlah gaya kepemimpinan juga perlu diketahui dan dikuasai karena kemampuan untuk beradaptasi merupakan kunci utama agar terus bertahan.
        Saat kita amat tertekan oleh tenggat waktu kita sering berperilaku di luar kebiasaan dan watak kita yang sebenarnya. Pernahkah Anda berada dalam situasi seperti itu dan ada orang yang mendatangi Anda dengan membawa masalah atau ide yang pada dasarnya tidak memiliki hubungan dengan prioritas yang sedang Anda kejar?
Banyak dari kita yang bersikap kasar dalam merespon isu yang dikemukakan tersebut, yang akhirnya menyebabkan ketersinggungan dan syok dari pihak yang mengusulkan. Inilah kesalahan dalam memimpin. Situasi seperti ini tidak sesuai dengan respon yang Anda berikan pada keadaan biasanya. Dengan menempatkan konteks yang berhubungan dengan situasi dan individu yang Anda tengah hadapi juga sangat penting.
Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari dari sebuah gaya kepemimpinan dan bagaimana serta kapan gaya tersebut digunakan. Kali ini disajikan 4 gaya kepemimpinan dasar yang patut diketahui dan diterapkan oleh seorang manajer :

1. Gaya Kepemimpinan Direktif
Inilah salah satu gaya kepemimpinan paling klasik dan sering disebut sebagai “otokratik.” Seseorang yang menggunakan gaya kepemimpinan ini suka memberikan arahan atau instruksi mengenai apa yang harus dilakukan dan mengharapkan pegawainya untuk melaksanakannya sesuai dengan petunjuk yang ia berikan.

Contoh kasus :
Seorang pegawai yang baru saja mulai bekerja. Kita mesti pahami bahwa individu ini adalah orang baru dalam perusahaan, sehingga belum memiliki banyak pengetahuan tentang kondisi perusahaan dan apa yang harus dikerjakan. Gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk diterapkan dalam kasus ini ialah gaya direktif. Individu ini masih membutuhkan  arahan sampai bisa memahami dan belajar menjalankan tugasnya.

2. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan ini cenderung lebih demokratis. Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan partisipatif suka mencari masukan dan saran dari pihak lain. Mereka juga t
idak segan untuk turun ke lapangan bersama-sama pegawai untuk menjalani dan memimpin proses pembuatan keputusan.

Contoh kasus :
Sebuah masalah muncul dan harus diatasi sesegera mungkin. Seorang individu ialah bawahan yang sudah bekerja cukup lama, mereka sudah menguasai dasar-dasar pekerjaannya tetapi masih mempelajari atmosfernya. Pendekatan yang sesuai ialah gaya kepemimpinan partisipatif. Dengan demikian, Anda sebagai pemimpin bisa membuat orang ini berpartisipasi dalam pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan memberikan peluang bagi Anda untuk melihat seberapa baik mereka berkembang.


3. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Kita bisa menemui prinsip laissez faire dalam mekanisme pasar bebas. Dan seperti pasar bebas, perusahaan yang dijalankan oleh pemimpin yang gaya kepemimpinannya didominasi prinsip laissez faire juga cenderung ‘lepas tangan’. Ia tidak banyak turut campur dalam proses pengambilan keputusan sehingga ruang bagi bawahnnya untuk melahirkan insiatif sendiri.

Contoh kasus :
Sebuah peluang penjualan besar datang menghampiri. Seorang individu bekerja sebagai tenaga penjualan yang paling berpengalaman dalam perusahaan Anda. Ia berhasil meraih penjualan besar. Pendekatan kepemimpinan yang paling sesuai bisa jadi ialah laissez faire. Anda tak perlu mengawasi apalagi memberikan instruksi kepadanya karena justru bisa kontraproduktif.

4. Gaya Kepemimpinan Adaptif

Inilah gaya kepemimpinan yang memperhitungkan konteks lingkungan kerja dan kepribadian setiap individu yang dipimpin.

Contoh kasus :
Contoh terakhir ini mungkin hanya untuk menekankan pesan. Bila individu yang sama berpengalamannya berada dalam posisi Anda dan Anda menyaksikan gedung yang Anda tempati tengah dilanda kebakaran, tentu Anda tidak akan berkata dengan santai bawah gedung sedang kebakaran. Konteks akan membimbing Anda untuk menggunakan pendekatan direktif untuk memberikan instruksi keluar dari gedung secepat mungkin.

Dari semuanya itu, pendekatan kita harus disesuaikan dalam setiap situasi, karena setiap situasi/konteks itu unik. Dan individu yang bekerja bersama kita juga memiliki peran penting dalam mengembangkan dan memimpin sekelompok staf.
Dan yang terpenting lagi,  bahwa seorang pemimpin, anda akan tahu style anda sendiri atau bagi seorang bawahan/ staff dapat mengetahui style dari pemimpinya. Semoga bermanfaat. Salam sukses dari Roemah Prestasi.

No comments:

Post a Comment